Pengubah Analog ke Digital ( ADC 0804 )


Suatu tegangan analog dengan ordo yang sangat kecil akan sulit dideteksi,
agar tegangan analog ini mudah dimengerti maka harus diubah kesuatu keluaran
biner. Untuk menghasilkan keluaran biner ini diperlukan suatu konverter dalam
hal ini ADC 0804 mampu melakukannya.

Dalam fungsinya ada beberapa jenis
ADC, yang masing-masing mempunyai kelebihan, berdasarkan pada metode
pengubahan isyarat analog ke digital ADC dibedakan menjadi :
a. Metode Pencacah (Counting)
b. Metode Dual Slope atau ratiometrik
c. Metode pendekatan berurutan (Successive Approximation / SAC)
d. Metode Pendekatan paralel (Paralel-Comparator)
Untuk menentukan ADC yang digunakan dalam sistem akuisisi data ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Kecepatan konversi
b. Resolusi
c. Rentang masukan analog maksimum
d. Jumlah kanal masukan
Pemilihan ADC umumnya ditentukan oleh metode yang digunakan untuk
konversi data, sedangkan rentang tegangan masukan analog maksimum adalah
watak untai ADC yang digunakan sehingga masukan analog yang akan
dimasukkan ke ADC tersebut terlebih dahulu harus disesuaikan dengan tegangan
analog maksimal yang diizinkan . Resolusi ADC berkaitan dengan cacah bit dan
rentang tegangan pada masukan analog. (Samuel H Tirtamihardja, Elektronika
Digital, hal 249, 1996)
Dengan pertimbangan diatas penulis sengaja memilih ADC 0804 sebagai
konverter A/D. ADC 0804 adalah suatu IC CMOS pengubah analog ke digital
delapan bit dengan satu kanal masukan.

Gambar 2.4 Top View ADC 0804
Keterangan pada masing-masing pena pada IC ADC 0804 adalah:
1. Pena 1-3 (CS, RD, WR)
Merupakan masukan kontrol digital dengan level tegangan logika TTL.
Pena CS dan RD jika tidak aktif maka keluaran digital akan berada pada
keadaan impedansi tinggi. Pena WR bila dibuat aktif bersamaan dengan
CS akan memulai konversi. Konversi akan reset bila WR dibuat tidak
aktif. Konversi dimulai setelah WR berubah menjadi aktif.
2. Pena 4 dan 19 (clock IN dan clock R).
Merupakan pena masukan dari rangkaian schmit trigger. Pena ini
digunakan sebagai clock internal dengan menambah rangkaian RC.
3. Pena 5 (INTR)
Merupakan pena interupsi keluaran yang digunakan didalam sistem
mikroprosesor. Pena 5 menunjukkan bahwa konversi telah selesai. Pena
5 akan mengeluarkan logika tinggi bila konversi dimulai dan
mengeluarkan pena rendah bila konversi selesai.
4. Pena 6 dan 7 (Vin (+) dan Vin (-))
Merupakan pena interupsi untuk masukan tegangan analog. Vin (+) dan
Vin (-) adalah sinyal masukan differensial. Vin (-) digunakan untuk
masukan negatif jika Vin (+) dihubungkan dengan ground, dan Vin (+)
digunakan untuk masukan positif jika Vin (-) dihubungkan ground.
5. Pena 8 dan 10 (AGND dan DGND)
Pena ini dihubungkan dengan ground.
6. Pena 9 (Vref/2)
Merupakan pena masukan tegangan referensi yang digunakan sebagai
referensi untuk tegangan masukan dari pena 6 dan 7.
7. Pena 11 sampai 18 (bus data 8 bit)
Merupakan jalur keluaran data digital 8 bit. Pena 11 merupakan data
MSB dan pena 18 merupakan data LSB.
8. Pena 20 (V+)
Pena ini dihubungkan ke VCC (5volt).



0 komentar: